kepadaAl-Ghazali karena ia seorang yang mengabdikan hidupnya pada agama dan masyarakat (Sulaiman, 1993) Al-Ghazali memiliki keahlian berbagai disiplin ilmu, baik sebagai filosuf, sufi, maupun pendidik. Ia menyusun beberapa kitab dalam rangka menghidupkan kembali ilmu-ilmu Agama. Pada dasarnya, buku-buku yang dikarangnya, merupakan
tasawufkepada Al-Ghazali. Ia juga mempelajari agama-agama lain seperti masehi" .Dan pada tahun 483 H/1090 M. ia diangkat men jadi guru besar diJamaah yang dimuliakan Allah Dalam khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi antara Imam Al-Ghozali dengan muridnya. Ada enam pertanyaan yang dilontarkan beliau kepada para muridnya, dan kesemuanya sangat bagus untuk kita simak niali-nilai yang terkandung di dalamnya. Antaraadab itu ialah apa yang diterangkan oleh Imam Abu Hamid al-Ghazali, semoga Allah meredhainya, di dalam kitab al-lhya' nya, (juz ll, 166-167 ). Katanya: "Keduanya ialah bidaah (sesat, seperti tidak memakai syara' atau mengajar manusia menjadi tuhan dan sebagainya) yang menyeru (orang lain) kepada bidaahnya itu. Kalaulah bidaahnya
ImamAl-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Sebelum kematian ayahnya, al-Ghazali dititipkan kepada salah seorang sahabatnya agar mengurus persoalan pendidikan dari al-Ghazali dan saudaranya yang bernama Ahmad. Karya ini berisi empat bagian utama: Tindakan ibadah
Dapatdipastikan bahwa Alqur'an dan hadist mendasari seluruh ajaran Al-Ghazali dan menjadi sumber utama inspirasi, nilai-nilai pribadi dan sikap hidupnya. Oleh sebab itu untuk melatar belakangi pandangan Al-Ghozali mengenai manusia sebaiknya perlu dahulu diungkap wawasan al-Qur'an mengenai manusia. Hakeket manusia menurut Al- . 35 402 149 468 14 438 166 271